Senin, 11 April 2016

Model Konsep Kurikulum

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata-mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Menurut Mauritz Johnson (1967, hlm.130) kurikulum “prescribes (or at least anticipates) the result of instruction”. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. disamping itu juga kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoretis bagi pengembangan kurikulim berbagai instirusi pendidikan.
Mengenai konsep kurikulum, ternyata kurikulum memiliki berbagai macam konsep yang dapat digunakan dalam proses pengajaran, maka dari itu, pembuatan makalah ini difokuskan pada konsep-konsep kurikulum, yang mana hal ini menjadi bagian penting dari kurikulum itu sendiri.



1.2.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Adapun masalah-masalah yang ingin di gali dalam pembuatan makalah ini yaitu seperti terangkum dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.      Apa saja model konsep kurikulum ?
2.      Apa saja isi dari konsep kurikulum itu sendiri ?
3.      Apa tujuan konsep kurikulum itu ?
4.      Bagaimana pendekatan konsep kurikulum itu ?
5.      Bagaimana evaluasi konsep kurikulum itu ?

1.3.       Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa saja model konsep kurikulum.
2.      Untuk mengetahui  isi dari konsep kurikulum itu sendiri
3.      Untuk mengetahui apa tujuan konsep kurikulum itu
4.      Untuk mengetahui bagaimana pendekatan konsep kurikulum itu
5.      Untuk mengetahui bagaimana evaluasi konsep kurikulum itu





BAB 11
PEMBAHASAN
2.1.       Kurikulum Humanistik
2.2.       Kurikulum Subjek Akademik
2.3.       Kurikulum Rekontruksi Sosial
2.4.       Kurikulum Teknologi
Abad dua puluh ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi mempengaruhi setiap bidang dan aspek kehidupan , termasuk bidang pendidikan. Sejak dahulu teknologi telah diterapkan dalam pendidikan, tetapi yang digunakan adalah teknologi yang sederhana, seperti penggunaan papan tulis dan kapur, pena dan tinta, sabak dan grip, dan lain-lain.
Kemajuan dalam teknologi menghasilkan sejumlah alat-alat, termasuk elektronik, yang kian lama kian banyak dimanfaatkan dalam pendidikan seperti proyektor, TV, radio, taperecorder, film, computer, film slide, CD-rom, internet dan sebagainya, alat-alat ini lazim disebut ‘hardware” atau perangkat keras dalam pendidikan. Banyaknya alat-alat serupa itu yang digunanakan menimbulkan istilah teknologi pendidikan .
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, di bidang pendidikan pula berkembang pula teknologi pendidikan. Aliran ini ada persamaannya dengan pendidikan klasik, yaitu menekankan isi kurikulum, tetapi diarahkan bukan pada pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut, tetapi pada penguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang besar diuraikan menjadi kompetensi yang lebih sempit/khusus dan akhirnya menjadi perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur.
Teknologi pendidikan berusaha agar teknik mengajar ini dapat dikuasai sepenuhnya sehingga dapat dijamin hasil yang sama lepas dari factor kepribadian guru atau murid. Teknologi pendidikan bermaksud memberikan dasar ilmiah dan empiris kepada proses belajar mengajar.
Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum adalah dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology), sedangkan teknologi perangkat lunak disebut juga dengan teknologi system (system technologi).
A.    Tujuan Kurikulum Teknologi
Tujuan dari adanya teknologi dalam kurikulum pendidikan, yaitu agar terarahnya penguasaan teknologi, yang dirumuskan pada bentuk perilaku. Tujuan-tujuan yang bersifat umum, yaitu kompetensi, dirinci menjadi tujuan-tujuan khusus, yang disebut objektif atau tujuan-tujuan instruksional. Objek ini menggambarkan perilaku, perbuatan atau kecakapan keterampilan yang dapat diamati dan diukur.
B.     Isi Kurikulum Teknologi
Teknologi pendidikan dalam arti teknologi alat, lebih menekankan kepada pengunaan alat-alat teknologis untuk menunjang efisiensi dan efektivitas pendidikan. Kurikulumnya berisi rencana-rencana penggunaan berbagai alat dan media, juga model-model pengajaran yang dapat melibatkan penggunaan alat. Contoh-contoh model pengajaran tersebut adalah; pengajaran dengan bantuan film dan video, pengajaran berprogram, mesin pengajaran, pengajaran modul. Pengajaran dengan bantuan computer dll.
Dalam arti teknologi system, teknologi pendidikan menekankan kepada penyusunan program atau rencana pengajaran, dengan menggunakan pendekatan system. Program pengajaran ini bisa semata-mata program system, bisa program system yang ditunjang dengan alat dan media. Dan bisa juga program system yang dipadukan dengan alat dan media pengajaran.
Bahan ajar/ isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa, sehingga mendukung penggunaan suatu kompetensi. Kompetensi yang luas dirinci menjadi bagian-bagian atau kompetensi yang lebih kecil, yang menggambarkan objektif. Urutan dari objektif-objektif ini pada dasarnya menjadi inti organisasi bahan.
C.     Pendekatan Kurikulum Teknologi
Teknologi yang dimaksud disini adalah suatu pendekatan system dam memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan. Konsep ini memandang bahwa kurikulum merupakan suatu system yang dikembangkan dengan pendekatan system. Sebagai suatu system kurikulum mempunyai sejumlah komponen yang merupakan saling ketergantungan dan keterkaitan dalam mengefektifkan pencapaian tujuan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan system dimulai dari perumusan tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan tujuan, disumuskan alat untuk mengukur keberhasilan pencapaiannya. Selanjutnya dirumuskan bahan-bahan pelajaran, dan kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan, seperti metode dan alat yang dipandang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan.
Konsep kurikulum teknologis tidak melahirkan suatu bentuk kurikulum tertentu, seperti kurikulum yang berpusat pada anak atau kurikulum kegiatan. Konsep ini lebih menekankan pada perancangan system belajar mengajar berdasarkan pendekatan system. Penerapannya dalam praktek pendidikan tercermin pada penerapan system pengajaran individual.
D.    Evaluasi Kurikulum Teknologi
Kegiatan evaluasi dilakukan pada setiap saat, pada akhir suatu pelajaran, suatu unit ataupun semester. Fungsi evaluasi ini bermacam-macam, sebagai umpan balik bagi siswa dalam penyempurnaan penguasaan suatu satuan pelajaran (evaluasi formatif), umpan balik bagi siswa pada akhir program atau semester (evaluasi sumatif). Juga dapat menjadi umpan balik bagi guru dan pengembangan kurikulum untuk penyempurnaan kurikulum. Evaluasi yang mereka gunakan umumnya berbentuk tes objektif. Sesuai dengan landasan pemikiran mereka, bahwa model pengajarannya menekankan sifat ilmiah, bentuk tes ini dipandang yang paling cocok.
Meskipun memiliki kelebihan-kelebihan, kurikulum teknologis tidak terlepas dari beberapa keterbatasan atau kelemahan. Model ini terbatas kemampuannya untuk mengajarkan bahan ajar yang kompleks atau membutuhkan penguasaan tingkat tinggi (analisis, sintetis, evaluasi) juga bahan-bahan ajar yang bersifat efektif.
E.     Pengembangan Kurikulum Teknologi
Pengembangan kurikulum teknologis berpegang pada beberapa kriteria, yaitu: 1) Prosedur pengembangan kurikulum dinilai dan disempurnakan oleh pengembangan kurikulum yang lain, 2) Hasil pengembangan terutama yang berbentuk model  adalah yang bisa diuji coba ulang, dan hendaknya memberikan hasil yang sama.
Inti dari pengembangan kurikulum teknologi adalah penekanan pada kompetensi. Pengembangan dan penggunaan alat dan media pengajaran bukan hanya sebagai alat bantu tetapi dersatu dengan program pengajaran dan ditujukan pada penguasaan kompetensi tertentu.
Pengembangan kurikulum ini membutuhkan kerjasama dengan para penyusun program dan penerbit media elektronik dan media  cetak. Pengembangan pengajaran yang betul-betul berstruktur dan bersatu dengan alat dan media, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Inilah hambatan utama pengembangan kurikulum teknologi ini. Terutama bagi sekolah didaerah-daerah yang kemampuan finansialnya masih rendah.

Pemecahan masih dapat dilakukan dengan menerapkan model kurikulum teknologi yang lebih menekankan pada teknologi system dan kurang menekankan pada teknologi alat. Dengan pendekatan ini biaya dapat lebih ditekan, disamping memberi kesempatan pada pelaksana pengajaran, terutama guru-guru untuk mengembangkan sendiri program pengajarannya. Model ini dikenal di Indonesia dengan nama Satuan Palajaran dalam lingkungan Pendidikan Dasar dan Menengah atau Satuan Acara Perkuliahan pada Perguruan Tingga, sebagai bagian dari Sistem Instruksional atau Desain Intruksional. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar