Jumat, 04 Maret 2016

Strategi Membangun Motivasi dalam Belajar

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui dan kita pelajari dalam bab sebelumnya mengenai belajar dan pembelajaran, yang mana belajar merupakan suatu proses yang dialami seseorang melalui kegiatan yang dilakukannya untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga dimungkinkan terjadinya perubahan dalam pengetahuannya, sikapnya, keterampilannya, kebiasaannya, pengalamannya, minatnya, penghargaan, dan penyesuaian dirinya, sedangkan pembelajaran adalah usaha untuk terciptanya situasi belajar sehingga yang belajar memperoleh atau meningkatkan kemampuannya. Tercapainya proses belajar dan pembelajaran yang efektif dan afisien tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal, yang diantaranya adalah  factor internal dan eksternal, strategi pembelajaran, pendekatan, metode, model pembelajaran, dan sumber belajar serta alat pembelajaran, yang semua hal itu sangat berpengaruh dalam proses belajar dan pembelajaran.
Tercapai atau tidaknya tujuan dari belajar dan pembelajaran itu sendiri tidak lepas dari beberapa hal diatas, bagaiman seorang guru bisa memilih strategi, model pembelajaran serta metode seperti apa yang akan digunakan, yang sesuai dengan materi, bahan ajar serta kondisi peserta didiknya, serta bagaimana seorang guru bisa menumbuhkan motivasi pada diri peserta didik agar tercapainya tujuan yang diharapkan. Karena selain beberapa factor yang mempengaruhi belajar diatas, motivasi juga merupakan modal utama seseorang dapat melakukan aktivitas belajar, pada dasarnya motivasi dimiliki oleh masing-masing individu, namun motivasi tersebut dapat digerakkan oleh factor eksternal, salah satunya adalah guru. Tugas bagi seorang guru adalah motivator. Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas materi tentang bagaimana cara membangun motivasi dalam pembelajaran.



1.2.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Adapun masalah-masalah yang ingin digali dalam pembuatan makalah ini yaitu seperti terangkum dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.    Apa makna motivasi?
2.    Seberapa pentingkah motivasi dalam belajar?
3.    Apa fungsi motivasi?
4.    Bagaimana strategi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar?

1.3.       Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui makna motivasi.
2.      Untuk mengetahui  pentingkah motivasi dalam belajar.
3.      Untuk mengetahui fungsi motivasi.
4.      Untuk mengetahui strategi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1.       Makna Motivasi
Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Motif juga dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut MC Donald bahwa motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sehingga akan terdapat tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi, yakni: motivasi mengawali terjadi perubahan energy, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan. (Sudirman, 2004)
Menurut Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987, motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Dimyati dkk, 2006). Tetapi pada intinya motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar, dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan yang ada dapat dicapai. Selain hal itu, motivasi dalam kegiatan belajar sangat diperlukan, karena apabila seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin bisa melakukan aktivitas belajar.
Motivasi terbagi kedalam dua macam, yaitu:
1.      Motivasi intrinsic, yakni motivasi yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, dan motivasi ini sering disebut motivasi murni.
2.      Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain.
Ada tiga komponen dalam motivasi, yaitu sebagai berikut:
1.      Kebutuhan
Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
2.      Dorongan
Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan.
3.      Tujuan
Harapan atau tujuan yang ingin dicapai dari motivasi setelah adanya kebutuhan dan dorongan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari motivasi.

2.2.       Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1.      Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.
2.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya.
3.      Mengarahkan kegiatan belajar.
4.      Membesarkan semangat belajar.
5.      Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu adalah  sebagai berikut:
1.      Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara siswa untuk belajar sampai berhasil. Dalam hal ini, hadiah, pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat belajar.
2.      Mengetahui dan memahami belajar siswa dikelas yang beraneka ragam, oleh karena itu guru harus dapat menggunakan macam-macam strategi belajar mengajar.
3.      Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara macam-macam peran seperti sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik.
4.      Memberi peluang kepada guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis, karena tugas guru adalah membuat siswa belajar sampai berhasil.

2.3.       Fungsi Motivasi
Keberhasilan dalam melaksanakan proses pembelajaran bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswanya. Secara garis besar, Oemar Hamalik (1992) menjelaskan bahwa ada tiga fungsi motivasi.
1.      Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy dan hal merupakan langkah penggerak awal.
2.      Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3.      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan factor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara dan terutama memenuhi kebutuhan siswa.

2.4.       Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar
Proses pembelajaran tidak akan bermakna jika para siswa tidak termotivasi untuk belajar, apalagi guru di sekolah menghadapi banyak siswa dengan berbagai macam motivasi belajar. Oleh karena itu, guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam upaya untuk menumbuhkan dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa.
Hal ini merupakan yang harus terlebih dahulu dijelaskan oleh guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada saat proses pembelajaran. Karena semakin jelas tujuan pembelajaran maka semakin besar pula motivasi dalam belajar.
2.      Hadiah
Hal ini adalah dengan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi, karena hal ini akan memacu semangat kepada yang berprestasi itu sendiri juga memotivasi siswa yang belum berprestasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. Ada beberapa macam hadiah, yaitu ada yang berbentuk symbol, penghargaan, kegiatan, dan benda.
3.      Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan antara siswanya untuk  meningkatkan prestasi belajarnya.
4.      Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian, tentunya pujian yang bersifat membangun.
5.      Memberikan perhatian yang maksimal kepada siswa.
6.      Memberikan angka, angka merupakan simbol prestasi yang diperoleh siswa.
7.      Hukuman.
Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti anak, tetapi untuk mengubah cara berpikir anak, bahwasanya setiap pekerjaan baik ataupun buruk memiliki konsekuensinya. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
8.      Pada saat proses pembelajaran, upayakan untuk menyelipkan humor dan atau cerita-cerita lucu, atau bisa dikatakan serius tapi santai.
9.      Membantu kesulita belajar siswa secara individual maupun kelompok
10.  Menggunakan metode yang bervariasi
11.  Menggunakan metode yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Menurut Dimyati dan Mudjiono upaya guru untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa adalah sebagai berikut:
1.      Optimalisasi penerapan prinsip belajar
Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa dan bahan ajar. Untuk dapat membelajarkan atau mengajarkan bahan pembelajaran dipersyaratkan:
a.       Guru telah mempelajari bahan pelajaran
b.      Guru telah memahami bagian-bagian yang mudah, sedang dan sukar.
c.       Guru telah menguasai cara-cara mempelajari bahan.
d.      Guru memahami sifat bahan pelajaran tersebut
2.      Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran
Upaya optimalisasi tersebut adalah:
a.       Pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengungkap hambatan belajar yang dialaminya.
b.      Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajar siswa.
c.       Meminta kesempatan kepada orang tua siswa atau wali, agar memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam siswa.
d.      Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.
e.       Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar.
f.       Guru merangsang siswa dengan penguatan memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
3.      Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
4.      Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar
Menurut Dr. Hamzah B. Uno dalam bukunya, Teori Motivasi dan Pengukurannya, bahwa ada beberapa strategi dalam proses pembelajaran, yaitu strategi sebagai berikut:
1.      Pernyataan penghargaan secara verbal
2.      Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan
3.      Menimbulkan rasa ingin tahu
4.      Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa
5.      Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa
6.      Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar
7.      Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami
8.      Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
9.      Menggunakan simulasi dan permainan
10.  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum
11.  Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
12.  Memahami iklim sosial dalam sekolah
13.  Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat
14.  Memperpadukan motif-motif yang kuat
15.  Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai
16.  Merumuskan tujuan-tujuan sementara
17.  Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai
18.  Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para siswa
19.  Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri
20.  Memberikan contoh yang positif
Menurut Mulia Nasution yang dikutip oleh Jamaludin (2015:266), pemberian motivasi pada saat proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Pemberian penghargaan
2.      Pemberian perhatian
3.      Ajakan berpartisipasi

BAB III
PENUTUP
3.1.       Kesimpulan
Motivasi merupakan perubahan energy pada diri seseorang yang ditandai dengang munculnya feeling vdan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi memiliki tiga komponen, yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan, yang berfungsi mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai, dan menyeleksi perbuatan, yaitu perbuatan yang harus dikerjakan dan serasi guna mancapai tujuan.
Terdapat beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh guru dan upaya untuk menumbuhkan dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya menjelaskan tujuan belajar kepada siswa, memberikan hadiah, bersaing, memberikan pujian, memberikan perhatian yang maksiamal kepada siswa, memberikan angka, dan memberikan hukuman.
DAFTAR PUSTAKA

Jamaluddin, dkk. 2015. “Pembelajaran Perspektif Islam”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar