BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seperti yang telah
kita ketahui dan kita pelajari dalam bab sebelumnya mengenai belajar dan
pembelajaran, yang mana belajar merupakan suatu proses yang dialami seseorang
melalui kegiatan yang dilakukannya untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga
dimungkinkan terjadinya perubahan dalam pengetahuannya, sikapnya,
keterampilannya, kebiasaannya, pengalamannya, minatnya, penghargaan, dan
penyesuaian dirinya, sedangkan pembelajaran adalah usaha untuk terciptanya
situasi belajar sehingga yang belajar memperoleh atau meningkatkan
kemampuannya. Tercapainya proses belajar dan pembelajaran yang efektif dan
afisien tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal, yang diantaranya adalah factor internal dan eksternal, strategi
pembelajaran, pendekatan, metode, model pembelajaran, dan sumber belajar serta
alat pembelajaran, yang semua hal itu sangat berpengaruh dalam proses belajar
dan pembelajaran.
Tercapai atau tidaknya tujuan
dari belajar dan pembelajaran itu sendiri tidak lepas dari beberapa hal diatas,
bagaiman seorang guru bisa memilih strategi, model pembelajaran serta metode
seperti apa yang akan digunakan, yang sesuai dengan materi, bahan ajar serta
kondisi peserta didiknya, serta bagaimana seorang guru bisa menumbuhkan
motivasi pada diri peserta didik agar tercapainya tujuan yang diharapkan.
Karena selain beberapa factor yang mempengaruhi belajar diatas, motivasi juga
merupakan modal utama seseorang dapat melakukan aktivitas belajar, pada
dasarnya motivasi dimiliki oleh masing-masing individu, namun motivasi tersebut
dapat digerakkan oleh factor eksternal, salah satunya adalah guru. Tugas bagi
seorang guru adalah motivator. Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas
materi tentang bagaimana cara membangun motivasi dalam pembelajaran.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, Adapun masalah-masalah yang ingin digali dalam pembuatan
makalah ini yaitu seperti terangkum dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa
makna motivasi?
2. Seberapa
pentingkah motivasi dalam belajar?
3. Apa
fungsi motivasi?
4. Bagaimana
strategi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar?
1.3. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
maka tujuan yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
:
1. Untuk
mengetahui makna motivasi.
2. Untuk
mengetahui pentingkah motivasi dalam
belajar.
3. Untuk
mengetahui fungsi motivasi.
4. Untuk
mengetahui strategi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Makna
Motivasi
Motivasi berasal dari kata “motif”
yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.
Motif juga dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Adapun menurut MC Donald bahwa motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Sehingga akan terdapat tiga elemen/ciri pokok dalam
motivasi, yakni: motivasi mengawali terjadi perubahan energy, ditandai dengan
adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan. (Sudirman, 2004)
Menurut Koeswara, 1989; Siagian, 1989;
Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987, motivasi dipandang sebagai dorongan
mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku
belajar. Dalam motivasi terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar
(Dimyati dkk, 2006). Tetapi pada intinya motivasi merupakan kondisi psikologis
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar, dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan, dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan
yang ada dapat dicapai. Selain hal itu, motivasi dalam kegiatan belajar sangat
diperlukan, karena apabila seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam
belajar, tidak akan mungkin bisa melakukan aktivitas belajar.
Motivasi terbagi kedalam dua macam,
yaitu:
1. Motivasi
intrinsic, yakni motivasi yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain, dan motivasi ini sering disebut motivasi murni.
2. Motivasi
ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain.
Ada tiga komponen dalam motivasi, yaitu
sebagai berikut:
1. Kebutuhan
Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
2. Dorongan
Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi
pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan.
3. Tujuan
Harapan atau tujuan yang ingin dicapai dari motivasi
setelah adanya kebutuhan dan dorongan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan
tersebut merupakan inti dari motivasi.
2.2. Pentingnya
Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan
guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Menyadarkan
kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.
2. Menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya.
3. Mengarahkan
kegiatan belajar.
4. Membesarkan
semangat belajar.
5. Menyadarkan
tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
Motivasi belajar juga penting diketahui
oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada
siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu adalah
sebagai berikut:
1. Membangkitkan,
meningkatkan, dan memelihara siswa untuk belajar sampai berhasil. Dalam hal
ini, hadiah, pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan
semangat belajar.
2. Mengetahui
dan memahami belajar siswa dikelas yang beraneka ragam, oleh karena itu guru
harus dapat menggunakan macam-macam strategi belajar mengajar.
3. Meningkatkan
dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara macam-macam peran seperti
sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi
hadiah, atau pendidik.
4. Memberi
peluang kepada guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis, karena tugas guru
adalah membuat siswa belajar sampai berhasil.
2.3. Fungsi
Motivasi
Keberhasilan dalam melaksanakan proses
pembelajaran bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar
siswanya. Secara garis besar, Oemar Hamalik (1992) menjelaskan bahwa ada tiga
fungsi motivasi.
1. Mendorong
manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy
dan hal merupakan langkah penggerak awal.
2. Menentukan
arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi
berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan sekaligus sebagai penggerak perilaku
seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan factor yang penting untuk
mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara dan terutama
memenuhi kebutuhan siswa.
2.4. Strategi
Menumbuhkan Motivasi Belajar
Proses
pembelajaran tidak akan bermakna jika para siswa tidak termotivasi untuk
belajar, apalagi guru di sekolah menghadapi banyak siswa dengan berbagai macam
motivasi belajar. Oleh karena itu, guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Beberapa
strategi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam upaya untuk menumbuhkan dan
membangkitkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Menjelaskan
tujuan belajar kepada siswa.
Hal ini merupakan yang harus terlebih
dahulu dijelaskan oleh guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
saat proses pembelajaran. Karena semakin jelas tujuan pembelajaran maka semakin
besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Hal ini
adalah dengan memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi, karena hal ini
akan memacu semangat kepada yang berprestasi itu sendiri juga memotivasi siswa
yang belum berprestasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. Ada beberapa
macam hadiah, yaitu ada yang berbentuk symbol, penghargaan, kegiatan, dan
benda.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha
mengadakan persaingan antara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
4. Pujian
Sudah
sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian,
tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Memberikan
perhatian yang maksimal kepada siswa.
6. Memberikan
angka, angka merupakan simbol prestasi yang diperoleh siswa.
7. Hukuman.
Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti
anak, tetapi untuk mengubah cara berpikir anak, bahwasanya setiap pekerjaan
baik ataupun buruk memiliki konsekuensinya. Hukuman ini diberikan dengan
harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi
belajarnya.
8.
Pada
saat proses pembelajaran, upayakan untuk menyelipkan humor dan atau
cerita-cerita lucu, atau bisa dikatakan serius tapi santai.
9.
Membantu
kesulita belajar siswa secara individual maupun kelompok
10.
Menggunakan
metode yang bervariasi
11.
Menggunakan
metode yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Menurut Dimyati dan Mudjiono upaya guru
untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa adalah sebagai berikut:
1.
Optimalisasi
penerapan prinsip belajar
Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa
dan bahan ajar. Untuk dapat membelajarkan atau mengajarkan bahan pembelajaran
dipersyaratkan:
a.
Guru telah mempelajari bahan pelajaran
b.
Guru telah memahami bagian-bagian yang mudah,
sedang dan sukar.
c.
Guru telah menguasai cara-cara mempelajari
bahan.
d.
Guru memahami sifat bahan pelajaran tersebut
2.
Optimalisasi
unsur dinamis belajar dan pembelajaran
Upaya optimalisasi tersebut adalah:
a.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk
mengungkap hambatan belajar yang dialaminya.
b.
Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajar
siswa.
c.
Meminta kesempatan kepada orang tua siswa atau
wali, agar memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam
siswa.
d.
Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang
mendorong belajar.
e.
Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan
suasana gembira terpusat pada perilaku belajar.
f.
Guru merangsang siswa dengan penguatan memberi
rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
3.
Optimalisasi
pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
4.
Pengembangan
cita-cita dan aspirasi belajar
Menurut Dr. Hamzah B. Uno dalam bukunya, Teori
Motivasi dan Pengukurannya, bahwa ada beberapa strategi dalam proses
pembelajaran, yaitu strategi sebagai berikut:
1.
Pernyataan
penghargaan secara verbal
2.
Menggunakan
nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan
3.
Menimbulkan
rasa ingin tahu
4.
Memunculkan
sesuatu yang tidak diduga oleh siswa
5.
Menjadikan
tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa
6.
Menggunakan
materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar
7.
Gunakan
kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang
telah dipahami
8.
Menuntut
siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
9.
Menggunakan
simulasi dan permainan
10.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum
11.
Mengurangi
akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
12.
Memahami
iklim sosial dalam sekolah
13.
Memanfaatkan
kewibawaan guru secara tepat
14.
Memperpadukan
motif-motif yang kuat
15.
Memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai
16.
Merumuskan
tujuan-tujuan sementara
17.
Memberitahukan
hasil kerja yang telah dicapai
18.
Membuat
suasana persaingan yang sehat diantara para siswa
19.
Mengembangkan
persaingan dengan diri sendiri
20.
Memberikan
contoh yang positif
Menurut Mulia Nasution yang dikutip oleh
Jamaludin (2015:266), pemberian motivasi pada saat proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1.
Pemberian
penghargaan
2.
Pemberian
perhatian
3.
Ajakan
berpartisipasi
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Motivasi
merupakan perubahan energy pada diri seseorang yang ditandai dengang munculnya
feeling vdan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi
memiliki tiga komponen, yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan, yang berfungsi
mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang
hendak dicapai, dan menyeleksi perbuatan, yaitu perbuatan yang harus dikerjakan
dan serasi guna mancapai tujuan.
Terdapat
beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh guru dan upaya untuk menumbuhkan
dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya
menjelaskan tujuan belajar kepada siswa, memberikan hadiah, bersaing,
memberikan pujian, memberikan perhatian yang maksiamal kepada siswa, memberikan
angka, dan memberikan hukuman.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Jamaluddin,
dkk. 2015. “Pembelajaran Perspektif Islam”. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar