Jumat, 04 Maret 2016

Tujuan Evaluasi Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah adanya perubahan-perubahan tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan itu sendiri. Sebagai seorang guru di sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak-anak didiknya, tentunya harus bisa mengatasi setiap permasalahan yang terjadi pada peserta didiknya, dan juga harus bisa menjawab akan tuntutan-tuntutan masyarakat akan kualitas dan kuantitas pendidikan.
 Tentunya untuk mengatasi itu semua, seorang guru harus memiliki kompetensi yang harus dikuasai, diantaranya yaitu evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini tentunya sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran, termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrument penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran, yang mana hal ini merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap guru atau calon guru. Oleh sebab itu wajar jika semua mahasiswa program studi kependidikan, di lingkungan Universitas di Indonesia, khususnya di Fakultas Tarbiyah, harus mempelajari mata kuliah evaluasi pembelajaran.


1.2.        
1.2.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Adapun masalah-masalah yang ingin di gali dalam pembuatan makalah ini yaitu seperti terangkum dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan tujuan ?
2.    Apa yang dimaksud dengan evaluasi ?
3.    Apa tujuan dari evaluasi pembelajaran ?
1.3.       Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian tujuan
2.      Untuk mengetahui pengertian evaluasi
3.      Untuk mengetahui tujuan evaluasi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.       Pengertian Tujuan
Tujuan (a goal) merupakan hasil akhir yang ingin dicapai individu ataupun kelompok yang sedang bekerja. Secara ideal, tujuan merupakan hasil yang diharapkan menurut nilai orang-orang atau sekelompok orang. Tujuan kelompok disusun berdasarkan mayoritas individu yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan terdiri dari tujuan jangka pendek (short - range goals) yang merupakan batu loncatan untuk tujuan jangka panjang (long-range goals).
Tujuan merupakan pedoman dalam pencapaian program dan aktivitas serta memungkinkan untuk terukurnya efektivitas dan efisiensi kelompok. Komitmen anggota akan tergantung kepada ketertarikannya terhadap kelompok dan tujuan kelompok. Tingkat resiko dalam pencapaian tujuan kelompok harus ditetapkan dan dipantau secara hati-hati, karena resiko kegagalan yang moderat lebih memotivasi.
1.2.       Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata evaluation yang berarti sesuatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu, apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assseement yang menurut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assesement ada pula kata lain yang berarti dan relative lebih masyhur dalam dunia pendidikan yakni kata tes, ujian, dan ulangan.
Pengukuran, penilaian, dan evaluasi ketiganya saling berkaitan dalam proses belajar mengajar dan dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara berurutan. Evaluasi itu meliputi pengukuran dan penilaian. Pengukuran berkaitan dengan ukuran kuantitatif, sedangkan penilaian berkaitan dengan kualitas. Adapun pengertian evaluasi menurut para ahli :
1.      Norman E. Grounloud : Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengetahui efisiensi kegiatan belajar mengajar dan efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan.
2.      Edwin Wond dan Gerold W.Brown : Evaluasi adalah proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan.
3.      Suharsimi Arikunto : Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil keputusan.
4.      Djemari Mardapi : Evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok.
5.      Carl H.Witherington (1952) : an evaluation is a decralation that something has or does not have value.
6.      Wand and Brown (1957) : refer to the act or process to determining the value of something.
            Dapat disimpulkan bahwa evaluasi itu adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Di dalam pembelajaran, evaluasi pembelajaran berarti persiapan dan pemikiran guru tentang pengukuran dan penilaian proses dan hasil kegiatan belajar mengajar.
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system pembelajaran.
Ulangan dan ulangan umum yang dulu disebut THB (Tes Hasil Belajar) dan TPB (Tes Prestasi Belajar) adalah alat-alat ukur yang banyak digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses belajar-mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran. sementara itu, istilah evaluasi biasanya dipandang sebagai ujian untuk menilai hasil pembelajaran para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu. Di Indonesia ujian seperti ini disebut Ujian Akhir Nasional (UAN) yang kini disebut UN.
Proses dan hasil evaluasi sangat dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang dan pengalaman praktis evaluator itu sendiri. Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, yaitu:
1.      Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahasa tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu. Gambaran kualitas yang dimaksud merupakan konsekuensi logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Proses tersebut tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti terencana, sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus menerus.
2.      Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement), pemeberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi. Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti/makna (worth and merit)  dari sesuatu yang sedang dievaluasi. Tanpa pemberian pertimbangan, suatu kegiatan bukanlah termasuk kategori kegiatan evaluasi.
3.      Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah  berdasarkan kriteria tertentu. Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan bukanlah suatu proses yang dapat di klasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria yang digunakan dapat saja berasal dari apa yang dievaluasi itu sendiri (internal), tetapi bisa juga berasal dari luar apa yang dievaluasi (eksternal), baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Jika yang dievaluasi itu adalah proses pembelajaran, maka kriteria yang dimaksud bisa saja dikembangkan dari karakteristik proses pembelajaran itu sendiri, tetapi dapat pula dikembangkan kriteria umum tentang proses pembelajaran. Kriteria ini penting dibuat oleh evaluator dengan pertimbangan (a) hasil evaluasi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, (b) evaluator lebih percaya diri, (c) menghindari adanya unsur subjektivitas, (d) memungkinkan hasil evaluasi akan sama sekalipun dilakukan pada waktu dan orang yang berbeda, (e) memberikan kemudahan bagi evaluator dalam melakukan penafsiran hasil evaluasi.
Kriteria sangat diperlukan untuk menentukan pencapaian indikator hasil belajar peserta didik yang sedang diukur. Dalam pengembangan kriteria untuk menentukan kualitas jawaban peserta didik, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, antara lain : (a) kriteria harus meluas, tetapi tidak memakan waktu sehingga sulit dilaksanakan, (b) dapat dipahami dengan jelas oleh peserta didik, orang tua dan guru, (c) mencerminkan keadilan, (d) tidak merefleksikan variabel yang bias, latar belakang budaya, sosial, ekonomi, ras dan gender.
Dengan demikian, pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan penilaian hasil belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik.


1.3.       Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Dalam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus diperhatikan adalah tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang  bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Jika tujuan evaluasi masih bersifat umum, maka tujuan tersebut perlu diperinci menjadi tujuan khusus, sehingga dapat menuntun guru dalam menyusun soal atau mengembangkan instrument evaluasi lainnya.
Ada dua cara yang dapat ditempuh guru untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus, pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi, kedua melakukan perincian proses mental yang akan dievaluasi. Cara pertama berhubungan dengan luas pengetahuan sesuai dengan silabus mata pelajaran, dan cara kedua berhubungan dengan jenjang pengetahuan.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisien system pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, sumber belajar, lingkungan maupun system penilaian itu sendiri. Tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.
Chittenden (1994) mengemukakan tujuan penilaian, seperti yang dikutip oleh Zainal Arifin (2014 ;15)
1.      Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana palaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu guru harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
2.      Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui  bagian mana dari materi yang sudah dikuasai dan belum dikuasai oleh peserta didik.
3.      Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan, kesalahan, atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternative solusinya.
4.      Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.
Adapun tujuan hasil penilaian belajar adalah :
1.      Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan
2.      Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran
3.      Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dasar yang telah ditetapkan
4.      Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan.
5.      Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu
6.      Untuk menentukan kenaikan kelas
7.      Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Seorang guru perlu mengetahui tingkat kemajuan peserta didik, sebab pengetahuan mengenai kemajuan peserta didik mempunyai bermacam-macam kegunaan.
Pertama, melalui pengetahuan itu kita dapat mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompoknya. Kita dapat mempraktikannya apakah peserta didik dalam kelompoknya dapat dimasukan kedalam golongan anak yang biasa atau yang luar biasa, dalam arti supergenius atau lambat majunya. Berdasarkan pengetahun ini pula kita dapat mengadakan perencanaan  yang realistis mengenai masa depan anak. Hal ini penting, karena keberhasilan peserta didik sebagai anggota masyarakat di kelak kemudian hari akan ditentukan oleh ada tidaknya perencanaan masa depan yang realistis ini.
Kedua, apabila pengetahuan tentang kemajuan peserta didik tadi digabungkan dengan pengetahuan tentang kapasitas (kemampuan dasar) peserta didik, maka ia dapat dipergunakan sebagai petunjuk mengenai kesungguhan usaha anak dalam menempuh program pendidikannya. Melalui petunjuk ini pula kita dapat membantu peserta didik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.




BAB III
PENUTUP
3.1.       Kesimpulan  
Tujuan (a goal) merupakan hasil akhir yang ingin dicapai individu ataupun kelompok yang sedang bekerja, dan tujuan itu dapat dicapai melalui suatu proses. Sedangkan evaluasi merupakan proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang, dan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system pembelajaran. Yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan efisien system pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, sumber belajar, lingkungan maupun system penilaian itu sendiri.




DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2014. “Evaluasi Pembelajaran”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Hasanah, Aan, dkk. 2014. “Inovasi Pengelolaan Pendidikan”. Pemalang: STIT Pemalang Press.

Syah, Muhibbin. 2014.  “Psikologi Pendidikan”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar